Sejarah Matematika |
Ada beberapa
pendapat tentang pertama kalinya digunakan matematika. Aristoteles berpendapat
dimulai oleh kelompok pemimpin kepercayaan di Mesir. Pendapat lain oleh
Herodotus yang menyatakana bahwa matematika dalam hal ini geometri tercipta
karena masalah pengukuran kembali luas lahan akibat banjir tahunan sungai nil.
Kemudian muncullah 5 matematikawan mesir yang bernama Democritus yang menjadi
“pengulur tali”.[1]
1.
Matematika Mesir Kuno
Bangsa mesir
termasuk bangsa yang berkebudayaan sangat tinggi. Kita dapat mengetahuinya
dengan bangunan-bangunan yang telah didirikannnya seprti piramida, spink dan
obelisik. Secara geografis Mesir terletak antara Laut Tengah dan daratan Afrika
yang sangat luas. Pada zaman dahulu Mesir dibatasi oleh Kartago di sebelah Barat. Di sebelah Timur
berdiri kerajaan Babilonia yang pada waktu itu berkebudayaan tinggi. Di
seberang lautan terbentang negara Yunani.
Bangsa Mesir
purba belum mengenal abjad seperti yang kita kenal. Bangsa Mesir tidak
mengetahui abjad sebagai lambang. Abjad Mesir menggunakan perwujudan gambar
binatang, burung, air beriak, dan sebagainya.[2]
Media untuk penulisan matematika di Mesir menggunakan hurup Hirogliph yang
dituliskan pada batu dan daun papyrus.
2.
Matematika Babilonia
Mesir dan
Babilonia letaknya berjauhan. Akibatnya jenis matematika yang berkembang tidak
sama. Zaman mesir kuno lebih menitikberatkan pada geometri yang berhubungan
dengan hitung menghitung, terutama menghitung tana yang tertutup lumpur Nil.
Sedangkan Babilonia lebih mengutamakan perhitungan jagad raya. Ilmu
perbintangan atau astronomi berkembang dengan pesatnya.[3]
Bangsa
Babilonia tidak memahatkan pada huruf pada batu maupun daun papyrus, tetapi
menggunakan tanah liat. Tanah liat digunakan karena bumi Babilonia banyak
mengandung lumpur akibat tanah yang subur dialiri sungai Efrat dan Tigris.
3.
Matematika Yunani
Sumber dari
sumber pengetahuan orang Barat berasal dari negeri Yunani melalui perantaraan
bangsa Arab. Pada umumnya matematika berkembang pada masa itu merupakan
kelanjutan dari geometri ke ilmu aljabar yang disebut dengan trigonometri. Pada
Zaman Yunani inilah yang meltakan dasar matematika sebagai cara berpikir
rasional dengan menetapkan berbagai langkah dan definisi tertentu. Untuk
menjelaskan tentang matematika Yunani, jalan terbaik adalah dengan mempelajari
ahli matematikanya. Ahli matematika Yunani di antaranya sebagai berikut:
a.
Erathostenes
Erathostenes
(276-198 SM) dilahirkan di Alexandria. Kota ini sekarang berada di Mesir karena
pada saat itu Mesir merupakan jajahan Yunani. Erathostenes dianggap sebagai
sokoguru atau pelopor. Jasa terbesarnya adalah pengetahuan mengeanai pengukuran
jari-jari bumi. Dialah yang memperkenalkan bahwa bumi ini tidak rata seperti
kita menghamparkan tikar. Karena dia percaya bahwa bumi merupakan bola yang
sangat besar. Teorinya didukung oleh ahli astronomi bernama Aritarchus dan
Samos (310-230 SM)[4]
b.
Thales
Ahli matematika
Yunani yang terkenal adalah Thales (636-546 SM). Thales banyak belajar di
Mesir. Thales banyak mempraktikkan suatu teori yang bersifat deduktif. Teori deduktif adalah suatu pandangan yang
bersifat umum dan diarahkan kepada yang khusus.[5]Berkat
anggapan secara deduktif inilah Thales dapat mempengaruhi konsep dasar filsafat
Yunani terutama yang ada hubungannya dengan teori logika.
c.
Pythagoras
Pythagoras
berasal dari daerah Samos. Dia banyak belajar dari Thales. Setelah beberapa
tahun belajar di Mesir ia kembali ke Yunani. Dia benar-benar ahli dalam
bilangan. Ucapannya yang terkenal tentang bilangan “Bilangan-bilangan ini ada
dimana-mana. Seluruh jagad raya diperintahnya.”.[6]
Teori yang disematkan pada namanya adalah teori Pythagoras yang dipergunakan
untuk mengukur garis kemiringan pada segitiga siku-siku.
d.
Euclides
Euclides dikenal sebagai bapak matematika karena keahliannya yang
kesohor. Di Mesir, Eulides memberi semacam kursus matematika. Salah satu
muridnya adalah anak raja Ptolemeus. Euclides pada tahun 300 SM mengumpulkan
semua ilmu pengetahuan ilmu ukurnya dalam bukunya berjudul elements dengan
penyajian secara sistematis dari berbagai postulat, definisi dan teorema
[1]
Djadir, dkk., Sumber Belajar
Penunjang Plpg 2016 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Matematika Bab IX Sejarah Dan
Filsafat Matematika, Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan, 2016, vol. 1
[2] Pembahasan
lebih detil pada sub asal usul bilangan
[3]Badrul Komar
dan Ruslani, Matematika pada Zaman
Purba, Bandung : Angkasa, 2010, hal. 60.
0 Comments
KonversiOOTEmo